Dengan pantai-pantai yang indah nan ajaib, Gunung Agung Rinjani
dan kehidupan laut spektakuler yang menarik untuk dijelajah, pulau lombok di
Nusa Tenggara Barat memiliki banyak destinasi wisata baik di darat maupun di
laut. Tidak heran jika Lombok adalah destinasi terpopuler di Nusa Tenggara
Barat.
Sabtu, 09 Mei 2015
Pantai Lakey: Berselancar Memburu Ombak Kidal di Nusa Tenggara Barat
Pernahkah Anda
mendengar istilah ombak kidal? Jika belum dan ingin melihat atau bahkan
menaklukkannya dengan berselancar (surfing) maka kunjungilah Pantai
Leakey. Saat ini memang sebagian besar yang datang ke Pantai Lakey adalah
wisatawan asing seperti dari Australia, Amerika Selatan, Amerika Serikat, dan
lainnya. Pantai ini berlokasi di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Pantai Leakey
sebenarnya adalah salah satu pantai yang tersohor sebagai salah satu kawasan surfing
terbaik dan unik di dunia. Apa yang unik? Ombaknya ternyata memiliki arah
sapuan ke kiri bukan ke kanan sebagaimana umumnya. Keunikan ini juga nyatanya
telah digenapi dengan keindahan pantai yang sudah menjadi buah bibir terutama
di kalangan penggila surfing. Salin itu, angin laut yang terbilang
kencang di kawasan ini juga mendukung kegiatan surfing, wind surfing,
atau kite surfing.
Islam Watu Telu di Lombok
Masyarakat
Sasak, etnis asli yang mendiami Pulau Lombok sebagian besar memeluk agama
Islam. Sebelumnya penduduk setempat menganut kepercayaan Sasak Boda, yakni
kepercayan animisme dan panteisme dimana pemujaan dilakukan terhadap roh-roh
leluhur dan dewa-dewa lokal. Kemudian Islam dibawa masuk oleh para pendatang Makassar
dan Jawa pada abad ke-16.
Saat itu,
Lombok terpecah menjadi tiga golongan berdasarkan kepercayaan yang dianut,
yakni Sasak Boda, Islam lima waktu, dan Islam yang dibawa oleh Sunan Perapen
yang kemudian ajarannya dikenali dengan sebutanWetu Telu. Hingga saat
ini, golongan Islam Wetu Telu masih bertahan. Ini adalah kepercayaan orang
Sasak yang menganut agama Islam tapi masih mempraktikan ritual-ritual agama
Hindu, Buddha dan animisme.
Penyebaran
Wetu Telu sekira 1 persen di seluruh wilayah Lombok, diantaranya terdapat di
beberapa desa di Kecamatan Bayan, Lombok Utara seperti Loloan, Anyar,
Akar-Akar, dan Mumbul Sari serta dusun-dusunnya memusat di Senaru, Barung
Birak, Jeruk Manis, DasanTutul, Nangka Rempek, Semokan dan Lendang Jeliti.
Desa Sade-Sasak Lombok dan Tata Cara Hidup Mereka yang Patut Anda Simak
Sasak adalah
penduduk asli Pulau Lombok.
Seperti juga kelompok etnik lain di Indonesia, suku Sasak berasal dari
keturunan Austronesia yang bermigrasi dari daratan Asia sekitar 5.000 tahun SM
dan tinggal di daerah-daerah di Asia Tenggara sampai ke Kepulauan Pasifik
Selatan. Saat ini 85% dari populasi Lombok adalah suku Sasak. Meskipun Lombok
sangat dipengaruhi oleh budaya Bali yang mayoritas memeluk agama Hindu Bali
tetapi suku Sasak di Lombok mayoritas memeluk Islam.
Suku Sasak
dikenal dengan keyakinan Wektu Telu yaitu kepercayaan Islam yang
memiliki unsur-unsur Hindu, Buddha, dan kepercayaan tradisional kuno lainnya.
Walaupun suku Sasak memeluk keyakinan Wektu Telu tetapi mereka tetap
melaksanakan salat wajib lima waktu. Ada juga minoritas kecil memeluk keyakinan
yang disebut Bodha yaitu kepercayaan animisme dan Buddhisme. Dua
kelompok agama ini hidup harmonis bermasyarakat.
Desa Sasak
paling kuno adalah Desa Bayan, berada dekat kaki Gunung Rinjani yang
merupakan kubu Wektu Telu. Akan tetapi yang paling sering dikunjungi wisatawan
adalah Desa Sade dan Desa Rembitan, di dekat Mataram. Masyarakat
desa tersebut memilih mengabaikan modernisai dunia luar dan lebih memilih untuk
terus melestarikan tradisi lama mereka.
Langganan:
Postingan (Atom)