Selasa, 07 Oktober 2014

POTRET KELUARGA TUAN GURU KYAI HAJI MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MADJID Bagian ke-2

Keluarga Besar Tuan Guru Haji Abdul Madjid

Haji Mahsun Ainy, salah seorang putera Tuan Guru Haji Abdul Madjid, menyebutkan bahwa nenek moyang Tuan Guru Haji Abdul Madjid bukanlah berasal dari Pulau Lombok. Akan tetapi, konon, ia merupakan keturunan dari nenek moyang yang berasal dari Sulawesi Selatan [Makassar]. Orang tuanya yang bernama Papuk2 Jumlah adalah putera dari Balok3 Lendang. Nama yang disebut terakhir, konon digelari sebagai "dewan pasu" oleh pemerintah Kerajaan Karang Asem. Gelar 'Tuan Guru adalah sebutan yang diberikan kepada seseorang yang memiliki kapasitas ilmu pengetahuan agama Islam yang luas. Dalam konteks kultur Jawa sebutan Tuan Guru dikenal dengan nama Kyai. [1]
Gelar ini diberikan karena is sangat rajin menata dan membersihkan lingkungan pekuburan masyarakat di Desa Pancor yang kemudian di kenal sebagai Pekuburan Kedondong. Sementara Balok[2] Lendang sendiri adalah putera dari Balok Andia dan cucu dari Nenek Kowar. Nama-nama seperti ini tidak lazim bagi masyarakat Lombok dan kemudian memperkuat dugaan tentang asal usulnya yang bukan berasal dari Pulau Lombok Berikut ini adalah potret silsilah Tuan Guru Haji Abdul Madjid.4
Bagan 1. Silsilah Tuan Guru Haji Abdul Madjid



 

 Sementara Tuan Guru Haji Abdul Madjid sendiri dalam perjalanan bahtera rumah tangganya, telah menikah sebanyak lima kali. Nama isteri-isterinya adalah :
1.      Inaq[3] Nurasyid.
2.      Inaq Syam [yang  dikenal dengan nama Hajah Halimatussa'diyah];
3.      Inaq Rahli;
4.      Inaq Sir'ain/Sanah; dan
5.       Inaq Asturi.
Dan kelima orang istrinya ini, Tuan Guru Haji Abdul Madjid telah mendapatkan keturunan sebanyak 13 orang. Dan perkawinannya dengan Inaq Nurasyid, ia mendapatkan tiga orang anak, yaitu
1.      Hajah Hafsyah,
2.      Abdillah [yang dikenal dengan nama Badil], dan
3.      Hajah Amnah
Dari perkawinannya dengan Inaq Syam [Hajah Halimatussa'diyah], ia mendapatkan enam orang anak, yaitu :
1.      Siti Sarbini,
2.      Siti Cilah,
3.      Hajah Saudah,
4.      Haji Muhammad Shabur,
5.      Hajah Siti Masythah, dan
6.      Muhammad Saggaf [Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid].
Dan perkawinannya dengan Inaq Rahli, ia mendapatkan tiga orang anak, yaitu:
1.      Hajah Kalsum,
2.      Tuan Guru Haji Ahmad Rifa'i, dan
3.      Tuan Guru Haji Muhammad Faisal.
Dari perkawinannya dengan Inaq Sir'ain [Sanah], ia mendapatkan keturunan satu orang anak, yaitu: Haji Mahsun Ainy. Sementara dari perkawinannya dengan Inaq Asturi, ia mendapatkan dua orang anak, yaitu : Asturi dan Sahram [Haji Maksud].


"artikel ini diambil dari buku visi Kebangsaan religius hal 108"

[1] Papuk adalah sebutan bagi seorang kakek atau dalam Bahasa Sasak. Biasanya istilah ini diikuti oleh nama cucunya atau namanya sendiri.

[2]  3Balok adalah sebutan bagi seorang buyut dalam Bahasa Sasak.

[3] 5lnaq adalah sebutan bagi wanita suku Sasak [Lombok] yang sudah melahirkan. Namanya diambil dari nama putera atau puteri pertamanya.

Tidak ada komentar: