
Gubernur NTB didampingi Asisten II Perekonomian dan
Pembangunan H. Lalu Gita Ariyadi. M.Si, Kadis Kehutanan NTB Andi
Pramaria dan perwakilan dari Disbudpar NTB.
Sebagai satu-satunya gubernur di Indonesia yang diundang sekaligus pembicara tentunya menjadi momen yang sanagat strategis ini untguk dimanfaatkan sebaik-baiknya., tujuannya adalah memberikan pengalaman dalam hal implementasi program NTB Hijau.
Dalam materi yang disampaikan di hadapan 80 peserta dari 12 negara eropa, Amerika dan Asia Pasifik. Gubernur menyampaikan mengenai konsep dan strategi pemerintahannya bersama H. Muh. Amin SH.M.Si dalam pembangunan hijau di NTB. Menurutnya dalam mengembangkan pembangunan hijau ada beberapa poin yang dilakukan, seperti dimulai dari kelembagaan atau instansi yang terlibat didalamnya, seperti Dinas Kehutanan, BLH, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura serta Dinas Budpar NTB.
Gubernur menyebut dalam pelaksanaan pariwisata hijau dari tahun 2013-2018 khususnya di pulau Lombok sebagai daerah penelitian pembangunan pariwisata berkelanjutan di Indonesia melalui skema kerjasama pemerintah dengan pemerintah ada beberapa hal yang harus dilakukan, yang pertama program efisiensi pemanfaatan sumber daya (energy) di hotel-hotel di Lombok bekerjasama dengan PHRI, Kementrian Pariwisata Ekonomi Kreatif dan GIZ Jerman.
Selain itu melakukan pelatihan aspek-aspek pembangunan pariwisata berkelanjutan kerjasama asasiasi pariwisata. Kemenparekraf, GIZ Jerman dan GSTC. Pemerintah Daerah juga menyusun masterplan pariwisata berkelanjutan di Pulau Lombok, pembangunan pariwisata hijau berbasis desa dan kegiatan kemakmuran hijau kerjasama USAID melalui Millenium Challenge Account (MCA).
Pada kesempatan itu gubernur juga menjelaskan pelaksanaan program pembangunan di NTB, seperti Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kawasan Wisata Mandalika, Gunung Rinjani diusulkan sebagai Geopakk Dunia ke Unisco.
Apa yang disampaikan gubernur tersebut mendapat apresiasi dari peserta terhadap berbagai langkah inovasi yang telah dilakukan Pemprov. NTB. (TIM)
Sebagai satu-satunya gubernur di Indonesia yang diundang sekaligus pembicara tentunya menjadi momen yang sanagat strategis ini untguk dimanfaatkan sebaik-baiknya., tujuannya adalah memberikan pengalaman dalam hal implementasi program NTB Hijau.
Dalam materi yang disampaikan di hadapan 80 peserta dari 12 negara eropa, Amerika dan Asia Pasifik. Gubernur menyampaikan mengenai konsep dan strategi pemerintahannya bersama H. Muh. Amin SH.M.Si dalam pembangunan hijau di NTB. Menurutnya dalam mengembangkan pembangunan hijau ada beberapa poin yang dilakukan, seperti dimulai dari kelembagaan atau instansi yang terlibat didalamnya, seperti Dinas Kehutanan, BLH, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura serta Dinas Budpar NTB.
Gubernur menyebut dalam pelaksanaan pariwisata hijau dari tahun 2013-2018 khususnya di pulau Lombok sebagai daerah penelitian pembangunan pariwisata berkelanjutan di Indonesia melalui skema kerjasama pemerintah dengan pemerintah ada beberapa hal yang harus dilakukan, yang pertama program efisiensi pemanfaatan sumber daya (energy) di hotel-hotel di Lombok bekerjasama dengan PHRI, Kementrian Pariwisata Ekonomi Kreatif dan GIZ Jerman.
Selain itu melakukan pelatihan aspek-aspek pembangunan pariwisata berkelanjutan kerjasama asasiasi pariwisata. Kemenparekraf, GIZ Jerman dan GSTC. Pemerintah Daerah juga menyusun masterplan pariwisata berkelanjutan di Pulau Lombok, pembangunan pariwisata hijau berbasis desa dan kegiatan kemakmuran hijau kerjasama USAID melalui Millenium Challenge Account (MCA).
Pada kesempatan itu gubernur juga menjelaskan pelaksanaan program pembangunan di NTB, seperti Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kawasan Wisata Mandalika, Gunung Rinjani diusulkan sebagai Geopakk Dunia ke Unisco.
Apa yang disampaikan gubernur tersebut mendapat apresiasi dari peserta terhadap berbagai langkah inovasi yang telah dilakukan Pemprov. NTB. (TIM)
Source: Web Resmi Pemprov NTB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar